PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada hakekatnya pendidikan
merupakan usaha manusia menuju pada kehidupan yang lebih baik. Pendidikan
merupakan masalah yang selalu menarik untuk di bahas, sebab hanya melalui
pendidikanlah, manusia dapat terbentuk kepribadiannya. Pendidikan merupakan suatu proses untuk
mengaktualisasikan semua potensi yang ada yang di bawa sejak lahir.
Manusia tidak pernah
berhenti pada satu keadaan. Begitu juga perkembangan pemikiran, ide, aliran dan
falsafah. Terciptanya suatu yang baru sekarang ini bukanlah bermula dari tiada
tetapi sebenarnya diberi pembaharuanyang lebih maju dan berteknologi. Di zaman
sekarang ini pendidikan agama mengalami banyak kendala dalam penerapannya,
karena itu guru merupakan salah satu factor untuk membina peserta didik menuju
kepada arah yang baik serta merealisasikan nilai-nilai agama.
Dalam penerapan
pendidikan agama Rasulullah SAW sebagai guru pertama yang telahmampu menerapkan
pendidikan Islam kepada ummatnya dengan Al-Qur’an sebagai sumbernya. Untuk itu
guru harus menjadikan Rasul sebagai contoh teladan dalam menerapkan pendidikan
agama kepada anak didiknya. Berkaitan dengan hal ini Allah SWT telah
berfirman dalam Al-Qur’an surat
Al-Ahzab ayat 21:
Artinya:
Sesungguhnya telah ada pada (diri)
Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap
(rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. (QS.
Al-ahzab: 21)
Ayat di atas menjelaskan bahwa Nabi selalu memberikan contoh teladan atau
menjadikan dirinya sebagai model dalam mendakwahkan seruan Allah. Sebagai
contoh: meletakkan hajurul aswad ketika membangun kembali ka’bah, di saat Nabi
mendirikan mesjid Quba’ di luar Madinah atau sewaktu membuat parit pertahanan
dalam perang Tabuk, Nabi selalu memimpin langsung dan ikut serta bekerja dengan
para sahabat. Contoh teladan yang baik tersebut sangat besar pengaruhnya dalam
misi pendidikan Islam dan dapat menjadi faktor yang menentukan terhadap
keberhasilan dan perkembangan tujuan pendidikan secara luas.
Setiap guru yang mengajar di sekolah mulai dari Taman
kanak-kanak (TK) sampai dengan perguruan tinggi senantiasa mengharapkan agar
semua materi yang di sampaikan kepada siswa memperoleh hasil memuaskan. Untuk dapat
berlangsungnya pendidikan di sekolah secara sempurna sangat di tentukan oleh
berbagai faktor penunjang, salah satunya adalah guru harus menjadi contoh
teladan bagi peserta didik.
Dalam menyajikan
pelajaran bila guru hanya menuangkan materi pelajaran dengan ceramah akan menimbulkan
rasa ingin tau dan permasalahan yang verbalisme pada siswa. Seorang guru harus memiliki
kemampuan untuk menuangkan konsep-konsep pelajaran, pengetahuan, kemampuan,
memiliki dan menggunakan alat bantu saat memberikan pelajaran. Di samping itu
juga harus merealisasikan nilai-nilai
pendidikan agama dalam kehidupan sehari-hari, sehingga menjadi panutan bagi
anak didiknya.
Berdasarkan latar belakang
masalah di atas maka atas penulis mengadakan suatu penelitian dan menuangkannya
dalam bentuk karya ilmiah dengan judul” PENGARUH KETELADANAN GURU DI SDN 19
PEUSANGAN “
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar
belakang masalah di atas, maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini
adalah:
- Bagaimana
pengaruh keteladanan guru terhadap motivasi belajar siswa.
- Apa
usaha guru dalam memberikan keteladanan kepada siswa di SDN 19 PEUSANGAN.
C. Penjelasan Istilah
Dalam penulisan karya ilmiah, penjelasan istilah merupakan suatu
keharusan untuk tidak terjadi kesalah pahaman. Demikian pula halnya dengan
istilah-istilah yang terdapat dalam judul skripsi ini.
Adapun istilah yang perlu mendapat penjelasan adalah sebagai berikut: Keteladanan
dan guru.
- Keteladanan
Keteladanan , asal katanya adalah teladan, kemudian di tambah awalan dan
akhiran an, yang berarti panutan atau sesuatu yang harus di teladanani.
M. Ngalim Purwanto menyebutkan bahwa:
Keteladanan pendidik
merupakan alat pendidikan yang sangat penting, bahkan yang paling utama.
Seperti yang terdapat dalam ilmu jiwa dapat di ketahui bahwa sejak kecil
manusia itu terutama anak-anak telah mempunyai dorongan meniru dan suka
mengindentifikasi diri terhadap orang lain, terutama terhadap orang tua dan
gurunya.1[1]
Abdullah Nashih ulwani
juga mengemukakan bahwa: keteladanan dalam pendidikan adalah metode influentif
yang paling meyakinkan keberhasilannya dalam mempersiapkan dan membentuk anak
di dalam moral, spiritual dan sosial. 2
Berdasarkan kutipan diatas dapat di pahami bahwa keteladanan merupakan
suatu hal yang paling penting bagi pendidik di dalam membimbing para anak
didiknya dengan tujuan untuk mempersiapkan anak didik menjadi anak didik yang
bermoral dan mempunyai rasa solidaritas antar sesama.
2. Guru
Dalam buku ilmu
pendidikan Islam disebutkan, guru adalah yang menerima amanat orang tua untuk
mendidik anak. 3
Dalam redaksi lain disebutkan bahwa guru adalah orang yang memiliki
kemampuan dan keahlian khusus dalam keguruan sehingga ia mampu melakukan tugas
dan fungsinya sebagai guru dengan kemampuan maksimal.4
Soetjipto menyebutkan bahwa: guru merupakan pendidik prefesional
mempunyai citra yang baik di masyarakat apabila dapat menunjukkan kepada
masyarakat bahwa ia layak menjadi panutan atau teladan masyarakat
sekelilingnya.5[2]
Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat di pahami bahwa guru
merupakan orang yang memiliki keahlian khusus dalam bidang keguruan sehingga ia
mampu menjalankan tugas di dalam mendidik seorang anak.
D. Tujuan Penelitia
Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk
mengetahui pengaruh keteladanan guru terhadap siswa.
2. Untuk
mengetahui usaha guru dalam memberikan keteladanan kepada siswa di SD N 19
PEUSANGAN.
E.Hipotesis
Hipotesis
adalah jawaban yang masih bersifat sementara. Hipotesis di katakana sementara
karena kebenarannay masih perlu di uji atau di tes kebenarannya dengan kata
yang asalnya dari lapangan. 6
Adapun yang terjadi
hipotesis dalam penelitian ini yaitu: “keteladanan guru akan memberikan
motivasi kepada siswa dalam belajar”.
F. Metodologi Penelitian
Metode yang di gunakan dalam penelitian karya ilmiah ini metode
deskriptif, yaitu suatu metode penyelidikan untuk mencegah masalah yang sedang
di hadapi.
1. Teknik Sampling
Populasi adalah keseluruhan dari objek penelitian. Adapun yang menjadi
populasi dalam penelitian ini adalah semua siwa-siswi yang ada di SDN NEGERI 19
PEUSANGAN sebanyak 780 orang dan guru sebanyak 57 orang.
Sampel adalah bahagian dari populasi yang cukup terwakili untuk di
jadikan sebagai sumber data sebenarnya. Untuk melakukan penarikan sample,
peneliti berpedoman pada pendapat Suharsimi Arikunto yang mengatakan bahwa:”Apabila
subjeknya kurang dari 100. lebih baik di ambil semua sehingga penelitiannya
merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subjeknya besar dapat di
ambil sampel sebanyak 10-15 % atau 20-25 % atau lebih”.
Mengingat jumlah populasi terlalu banyak maka penulis mengambil semua
guru dan siswa masing-masing kelas VII 20 orang, kelas VIII 20 orang, dan kelas
IX sebanyak 20 orang, sehingga total sample siswa sebanyak 60 orang
2. Teknik Pengumpulan Data
Adapun pengumpulan
data-datanya di lakukan dengan cara:
1. library Research, yaitu pengumpulan data melalui
penelitian pustaka dengan membaca buku-buku serta mengutip pendapat para ahli yang ada relevansinya.
2. Field Researtch, yaitu penelitian lapangan guna mendapatkan data
yang akurat dan informasi yang objektif mengenai masalah yang akan di teliti
penulis terjun langsung ke lokasi
penelitian untuk mengumpulkan data-data dan informasi yang di butuhkan dengan
memahami beberapa cara pengumpulan data yaitu:
a.
Observasi yaitu melihat langsung dan
mengamati secara langsung terhadap
objek penelitian di SDN 19 PEUSANGAN.
b.
Interview yaitu wawancara dalam hal ini
penulis mewawancarai kepala sekolah dan guru di SDN 19 PEUSANGAN.
c.
Angket yaitu sejumlah pertanyaan yang di
sebarkan kepada siswa yang di jadikan sample dalam penelitian ini.
3. Teknik Analisa Data
Untuk analisis data berupa jawaban-jawaban penulis
menggunakan teknik persentase ( % ) yang rumusnya sebagai berikut:7[3]
P = x 100 %7
Dimana:
P = Persentase
f = Frekuensi
n = jumlah Responden
100 % = Bilangan tetap
Adapun teknik penulisan dalam skipsi ini penulis berpedoman pada buku
penulisan Karya Tulis Ilmiah Fakultas Tarbiah IAIN Ar- Raniry tahun 2003.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah Nashih
Ulwan, Pedoman Pendidikan Anak Dalam
Islam, Semarang : Asy-Syifa’, 1993.
Hery Noer Aly, Ilmu Pendidkan
Islam, Jakarta: Logos, 1999.
M. Ngalim purwanto, ilmu pendidikan praktis dan teoritis, Bandung: Rosdakarya,
2000.
Moh. User Usman, menjadi Guru professional, Bandung: PT Remaja osdakarya, 1995.
Soetjipto, profesi keguruan,
Jakarta: Rineka Cipta, 2004.
Sukardi, Metodologi penelitian pendidikan, kompetensi dan praktiknya, Cet.
IV., Jakarta: Bumi Aksara,
2007.
Subdijono, Anas, pengantar statistik pendidikan, Jakarta:
Raja Grafindo Persada,
2006.
Asy-Syifa’, 1993, hal 2
3 Hery Noer Aly, ilmu Pendidikan Islam , (
Jakarta: Logos, 1999), hal 93.
4.Moh. Uzer Usman, Menja: Guru Prefesional, (
Bandung: PT Remaja . Rokdakarya, 1995), hal 15
6. Sukardi, Metodelogi Penelitian Pendidikan, Kompetensi dan
Praktisnya, Cet. IV., (Jakarta: bumi Aksara, 2007) , hal 41
0 komentar:
Posting Komentar