Jumat, 14 Desember 2018

MAKALAH : TUJUAN PENDIDIKAN DALAM PERFEKTIF ISLAM

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Islam adalah agama yang sempurna. Ajarannya meliputi seluruh aspek kehidupan. Termasuk di dalamnya adalah masalah pendidikan. Bahkan Islam adalah agama yang memperhatikan masalah pendidikan dan ilmu pengetahuan dengan porsi yang sangat besar. Bahkan keseluruhan ajaran Islam yang bersumber dari Al Quran dan As Sunnah merupakan materi pendidikan dan ilmu pengetahuan yang luar biasa, yang tidak dimiliki oleh agama-agama lain maupun ideologi-ideologi lain.
Sejarah mencatata bahwa bangsa Arab yang buta huruf, dengan pendidikan Islam yang khas, yang diterapkan oleh Rasulullah saw., telah berubah menjadi bangsa pelopor yang telah mampu menerangi dunia dan menjadi guru bagi dunia. Dalam pergerakan kultural yang dilakukan oleh para Ulama, guru-guru pengajar Al Quran dan As Sunnah, serta hukum-hukum Syariah Islam, yang dilakukan dalam kurun waktu kurang lebih satu abad, hampir 2/3 dunia lama telah mengenyam Islam sebagai agama, budaya, dan hukum, dan khasanah pengetahuan yang baru: tsaqafah Islamiyah. Berbagai bangsa yang beragam agama, adat-istiadat, dan sistem hukum dan perundangannya, menjadi satu umat, satu bahasa, satu hukum, dan satu negara Islam.
Peradaban Islam pun dikatakan sebagai jembatan peradaban yang telah berhasil mengembangkan ilmu pengetahuan warisan Yunani sehingga dapat sampai kepada masa pencarahan bangsa-bangsa Eropa sehingga menjadikan perkembangan yang luar biasa seperti sekarang.

BAB II
PENDIDIKAN DALAM PERPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM

1. JENIS-JENIS PENDIDIKAN
Jenis pendidikan adalah kelompok yang didasarkan pada kekhususan tujuan pendidikan suatu satuan pendidikan.
  1. Pendidikan umum
         Pendidikan umum merupakan pendidikan dasar dan menengah yang mengutamakan   perluasan pengetahuan yang diperlukan oleh peserta didik untuk melanjutkan   pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Bentuknya: Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas (SMA).
  1. Pendidikan kejuruan
       Pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu. Bentuk satuan pendidikannya adalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
  1. Pendidikan akademik
      Pendidikan akademik merupakan pendidikan tinggi program sarjana dan pascasarjana yang diarahkan terutama pada penguasaan disiplin ilmu pengetahuan tertentu.
  1. Pendidikan profesi
      Pendidikan profesi merupakan pendidikan tinggi setelah program sarjana yang mempersiapkan peserta didik untuk memasuki suatu profesi atau menjadi seorang profesional.
  1. Pendidikan vokasi
      Pendidikan vokasi merupakan pendidikan tinggi yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan keahlian terapan tertentu maksimal dalam jenjang diploma 4 setara dengan program sarjana
  1. Pendidikan keagamaan
            Pendidikan keagamaan merupakan pendidikan dasar, menengah, dan tinggi yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat menjalankan peranan yang menuntut penguasaan pengetahuan tentang ajaran agama dan/atau menjadi ahli ilmu agama.
  1. Pendidikan khusus
             Pendidikan khusus merupakan penyelenggaraan pendidikan untuk peserta didik yang berkelainan atau peserta didik yang memiliki kecerdasan luar biasa yang diselenggarakan secara inklusif (bergabung dengan sekolah biasa) atau berupa satuan pendidikan khusus pada tingkat

2. SYARAT SYARAT YANG HARUS DIMILIKI PENDIDIK
        Untuk dapat melakukan peranan dan melaksanakan tugas serta tanggung jawabnya, sebagai pendidik memerlukan syarat-syarat tertentu. Syarat-syarat inilah yang akan membedakan antara pendidik dari manusia-manusia lain pada umumnya.
Adapun syarat-syarat menjadi pendidik yaitu: 
1. Persyaratan Administratife
       Syarat-syarat administrative ini antara lain meliputi: soal kewarganegaraan (warga Negara Indonesia), umur (sekurang-kurangnya 18 tahun), berkelakuan baik, mengajukan permohonan. Disamping itu masih ada syarat-syarat lain yang telah ditentukan sesuai dengan kebijakan yang ada.
2. Persyaratan Tekhnis
Dalam persyaratan tekhnis ini ada yang bersifat formal yakni harus berijazah pendidikan guru. Hal ini mempunyai konotasi bahwa seseorang yang memilik ijazah pendidikan guru itu dinilai sudah mampu mengajar. Kemudian starat-syarat yang lain adalah menguasai cara dan tekhnik mengajar, terampil mendesain program pengajaran serta memiliki motivasi dan cita-cita memajukan pendidikan atau pengajaran.
3. Persyaratan Psikis
       Yang berkaitan dengan kelompok persyaratan psikis, antara lain: sehat rohani, dewasa dalam berfikir dan bertindak, mampu mengendalikan emosi, sabar, ramah dan sopan, memilik jiwa kepemimpinan, konsekuen dan berani bertanggung jawab, berani berkorban dan memilik jiwa pengabdian. Disamping itu, guru juga dituntut untuk bersifat pragmatis dan realistis, tetapi juga memilik pandangan yang mendasar dan filosofis. Guru juga harus mematuhi norma dan nilaiyang berlaku serta memiliki semangat membangun. Inilah pentingnya bahwa guru harus memilikpanggilan hati nurani untuk mengabdi demi anak didik.
4. Persyaratan Fisik
       Persyaratn fisik antara lain meliputi: berbadan sehat, tidak memilik cacat tubuh yang mungkin mengganggu pekerjaannya, tidak memilik gejala-gejala penyakit yang menular. Dalam persyaratan fisik ini juga menyangkut kerapian dan kebersihan termasuk bagaimana cara berpakaian. Sebab bagaimanapun juga guru akan selaluu dilihat atau diamati dan bahkan dinilai oleh para siswa atau anak.
        Dari berbagai persyaratan yang telah dikemukakan diatas, menunjukkan bahwa pendidik menempati bagian ‘tersendiri’ dengan berbagai cirri kekhususannya, apalagi kalau dikaitkan dengan tugas keprofesiannya. Sesuai dengan tugas keprofesiannya, maka sifat dan persyaratan tersebut secara garis besar dapat diklasifikasikan dalam spectrum yang lebih luas, yakni pendidik harus:
1. Memiliki kemampuan profesional
2. Memilki kapasitas intelektual
3. Memilki sifat edukasi sosial
          Ketiga syarat kemampuan itu diharapkan telah dimiliki oleh setiap pendidik sehingga mampu memenuhi fungsinya sebagai pendidik bangsa, seorang pendidik disekolah dan pemimpin di masyarakat. Untuk itu diperlukan kedewasaan dan kematangan diri pendidik itu sendiri. Dengan kata lain bahwa ketiga syarat kemampuan tersebut perlu dihubungkan dengan tingkat kedewasaan dari seorang pendidik.

3. PENDIDIKAN DALAM PERPEKSTIF  PENDIDIKAN ISLAM
Pengertian pendidik adalah orang dewasa yang bertanggung jawab memberi bimbingan atau bantuan kepada anak didik dalam perkembangan jasmani dan rohaninya agar mencapai kedewasaan. Pendidik Islam ialah Individu yang melaksanakan tindakan mendidik secara Islami dalam situasi pendidikan islam untuk mencapai tujuan yang diharapkan.

Menurut Langgulung (1997), pendidikan Islam tercakup dalam delapan pengertian, yaitu
1.  At-Tarbiyyah Ad-Din (Pendidikan keagamaan)
2.  At-Ta’lim fil Islamy (pengajaran keislaman)
3.  Tarbiyyah Al-Muslimin (Pendidikan orang-orang islam).
4.  At-tarbiyyah fil Islam (Pendidikan dalam islam)
5. At-Tarbiyyah ‘inda Muslimin (pendidikan dikalangan Orang-orang     Islam),
6. At-Tarbiyyah Al-Islamiyyah (Pendidikan Islami).
Pendidik Islam ialah Individu yang melaksanakan tindakan mendidik secara Islami dalam situasi pendidikan islam untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Para ahli pendidikan lebih menyoroti istilah-istilah dari aspek perbedaan antara tarbiyyah dan ta’lim, atau antara pendidikan dan pengajaran. Dan dikalangan penulis Indonesia, istilah pendidikan biasanya lebih diarahkan pada pembinaan watak, moral, sikap atau kepribadian, atau lebih mengarah kepada afektif, sementara pengajaran lebih diarahkan pada penguasaan ilmu pengetahuan atau menonjolkan dimensi kognitif dan psikomotor.
Pandangan di atas menegaskan bahwa pada dasarnya pendidikan Islam, bagaimanapun betuk, model dan sistem yang diterapkan, sangat menitikberatkan pada upaya pemahaman terhadap nilai-nilai Islam sebagai way of life. Karena itu dapat dikatakan bahwa pendidikan Islam bukan sekedar melaksanakan proses pembelajaran yang bertujuan menciptakan manusia yang potensial secara intelektual melalui transfer of knowledge. Lebih dari itu, pendidikan Islam tetap bermuara pada cita-cita pembentukan masyarakat yang berwatak, beretika dan berestetika melalui transfer of values yang terkandung di dalamnya.     
Ajaran Islam yang terumuskan dalam bentuk nilai-nilai diharapkan pada gilirannya terekspresi dalam bentuk sikap dan pandangan hidup muslim sejati sebagaimana yang dicita-citakan oleh al-Qur'an. Dengan demikian, maka jelaslah bahwa hakikat cita-cita pendidikan Islam tampak lebih dekat dengan ruh spiritual yang menjadi kandungannya. Sehingga dikatakan bahwa keinginan yang paling subtansial dari penddikan Islam adalah melahirkan manusia-manusia beriman dan berpengetahuan (S. Husein; 1979: 33).
Salah satu tujuan prinsipil dalam sistem pendidikan Islam adalah pencapaian dan pembentukan kualitas manusia seutuhnya, dalam arti prncapaian tingkat kualitas manusia yang optimal, baik dari segi lahiriah maupun batiniah. Dengan demikian dapat dipahami bahwa tujuan dan cita-cita pendidikan Islam pada intinya adalah pembentukan manusia muslim tidak hanya berilmu pengetahuan, tapi juga beriman dan bertakwa. Pendidikan Islam tidak hanya melaksanakan transfer of knowledge, tapi juga melaksanakan hal yang tidak kalah pentingnya, yaitu transfer of value
  

BAB III
SIMPULAN
A.    Kesimpulan
1.      Penerapan Jenis- jenis pendidikan dalam pefpektif islam harus diterapkan dengan sungguh-sungguh agar dapat membuahkan hasil yang optimal di kemudian hari
2.      Syarat –syarat yang harus dimiliki pendidik pada umumnya : persyaratan Administratif, persyaratan tehnis, persyaratan psikip, persyaratn Fisik
3.      Pendidikan secara perspektif islam diharapkan mampu mencetak anak didik yang dalam perkembanggan jasmani dan rohani mencapai puncak kedewasaan dalam wahana islami.

B. Saran- Saran
1.      Mudah-mudahan makalah ini dapat membuat ilmu kita bertambah dalam pengetahuan tentang pendidikan dalam perspektif islam dan dapat menjadi referensi umum untuk pengetahuan.
2.      Dan juga penulis harapkan saran dan kritik yang bersifat membangun agar wawasan penulis lebih luas dalam penulisan makalah selanjutnya.


DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Tafsir., Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam., PT. Remaja Rosdakarya., Bandung, 2001
Husein, Syed Sajjad, Crisis in Muslim Education, Jeddah : Galasa Nusantara, 1979
Langgulung, Hasan, Beberapa Pemikiran tentang Pendidikan Islam, Bandung: al-Ma'arif, 1980


0 komentar:

Posting Komentar