BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Islam adalah agama yang sempurna. Ajarannya meliputi seluruh aspek
kehidupan. Termasuk di dalamnya adalah masalah pendidikan. Bahkan Islam adalah
agama yang memperhatikan masalah pendidikan dan ilmu pengetahuan dengan porsi
yang sangat besar. Bahkan keseluruhan ajaran Islam yang bersumber dari Al Quran
dan As Sunnah merupakan materi pendidikan dan ilmu pengetahuan yang luar biasa,
yang tidak dimiliki oleh agama-agama lain maupun ideologi-ideologi lain.
Sejarah mencatata bahwa bangsa Arab yang buta huruf, dengan pendidikan
Islam yang khas, yang diterapkan oleh Rasulullah saw., telah berubah menjadi
bangsa pelopor yang telah mampu menerangi dunia dan menjadi guru bagi dunia.
Dalam pergerakan kultural yang dilakukan oleh para Ulama, guru-guru pengajar Al
Quran dan As Sunnah, serta hukum-hukum Syariah Islam, yang dilakukan dalam
kurun waktu kurang lebih satu abad, hampir 2/3 dunia lama telah mengenyam Islam
sebagai agama, budaya, dan hukum, dan khasanah pengetahuan yang baru: tsaqafah
Islamiyah. Berbagai bangsa yang beragam agama, adat-istiadat, dan sistem hukum
dan perundangannya, menjadi satu umat, satu bahasa, satu hukum, dan satu negara
Islam.
Peradaban Islam pun dikatakan sebagai jembatan peradaban yang telah berhasil
mengembangkan ilmu pengetahuan warisan Yunani sehingga dapat sampai kepada masa
pencarahan bangsa-bangsa Eropa sehingga menjadikan perkembangan yang luar biasa
seperti sekarang.
BAB II
PENDIDIKAN DALAM PERPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM
1. JENIS-JENIS PENDIDIKAN
Jenis pendidikan adalah kelompok yang didasarkan pada kekhususan tujuan
pendidikan suatu satuan pendidikan.
- Pendidikan umum
Pendidikan
umum merupakan pendidikan dasar dan menengah yang mengutamakan perluasan pengetahuan yang diperlukan oleh
peserta didik untuk melanjutkan pendidikan
ke jenjang yang lebih tinggi. Bentuknya: Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah
Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas (SMA).
- Pendidikan kejuruan
Pendidikan
kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik
terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu. Bentuk satuan pendidikannya
adalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
- Pendidikan akademik
Pendidikan akademik merupakan pendidikan
tinggi program sarjana dan pascasarjana yang diarahkan terutama pada penguasaan
disiplin ilmu pengetahuan tertentu.
- Pendidikan profesi
Pendidikan profesi merupakan pendidikan tinggi
setelah program sarjana yang mempersiapkan peserta didik untuk memasuki suatu
profesi atau menjadi seorang profesional.
- Pendidikan vokasi
Pendidikan
vokasi merupakan pendidikan tinggi yang mempersiapkan peserta didik untuk
memiliki pekerjaan dengan keahlian terapan tertentu maksimal dalam jenjang
diploma 4 setara dengan program sarjana
- Pendidikan keagamaan
Pendidikan keagamaan merupakan pendidikan
dasar, menengah, dan tinggi yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat
menjalankan peranan yang menuntut penguasaan pengetahuan tentang ajaran agama
dan/atau menjadi ahli ilmu agama.
- Pendidikan khusus
Pendidikan khusus merupakan
penyelenggaraan pendidikan untuk peserta didik yang berkelainan atau peserta
didik yang memiliki kecerdasan luar biasa yang diselenggarakan secara inklusif
(bergabung dengan sekolah biasa) atau berupa satuan pendidikan khusus pada
tingkat
2. SYARAT
SYARAT YANG HARUS DIMILIKI PENDIDIK
Untuk dapat melakukan peranan dan melaksanakan
tugas serta tanggung jawabnya, sebagai pendidik memerlukan syarat-syarat
tertentu. Syarat-syarat inilah yang akan membedakan antara pendidik dari
manusia-manusia lain pada umumnya.
Adapun syarat-syarat menjadi pendidik yaitu:
1. Persyaratan Administratife
Syarat-syarat administrative ini antara lain
meliputi: soal kewarganegaraan (warga Negara Indonesia ), umur (sekurang-kurangnya
18 tahun), berkelakuan baik, mengajukan permohonan. Disamping itu masih ada
syarat-syarat lain yang telah ditentukan sesuai dengan kebijakan yang ada.
2. Persyaratan Tekhnis
Dalam persyaratan tekhnis ini ada yang bersifat formal yakni harus
berijazah pendidikan guru. Hal ini mempunyai konotasi bahwa seseorang yang
memilik ijazah pendidikan guru itu dinilai sudah mampu mengajar. Kemudian
starat-syarat yang lain adalah menguasai cara dan tekhnik mengajar, terampil
mendesain program pengajaran serta memiliki motivasi dan cita-cita memajukan
pendidikan atau pengajaran.
3. Persyaratan Psikis
Yang berkaitan dengan kelompok persyaratan
psikis, antara lain: sehat rohani, dewasa dalam berfikir dan bertindak, mampu
mengendalikan emosi, sabar, ramah dan sopan, memilik jiwa kepemimpinan,
konsekuen dan berani bertanggung jawab, berani berkorban dan memilik jiwa
pengabdian. Disamping itu, guru juga dituntut untuk bersifat pragmatis dan
realistis, tetapi juga memilik pandangan yang mendasar dan filosofis. Guru juga
harus mematuhi norma dan nilaiyang berlaku serta memiliki semangat membangun.
Inilah pentingnya bahwa guru harus memilikpanggilan hati nurani untuk mengabdi
demi anak didik.
4. Persyaratan Fisik
Persyaratn fisik antara lain meliputi:
berbadan sehat, tidak memilik cacat tubuh yang mungkin mengganggu pekerjaannya,
tidak memilik gejala-gejala penyakit yang menular. Dalam persyaratan fisik ini
juga menyangkut kerapian dan kebersihan termasuk bagaimana cara berpakaian.
Sebab bagaimanapun juga guru akan selaluu dilihat atau diamati dan bahkan
dinilai oleh para siswa atau anak.
Dari berbagai persyaratan yang telah
dikemukakan diatas, menunjukkan bahwa pendidik menempati bagian ‘tersendiri’
dengan berbagai cirri kekhususannya, apalagi kalau dikaitkan dengan tugas
keprofesiannya. Sesuai dengan tugas keprofesiannya, maka sifat dan persyaratan
tersebut secara garis besar dapat diklasifikasikan dalam spectrum yang lebih
luas, yakni pendidik harus:
1. Memiliki kemampuan profesional
2. Memilki kapasitas intelektual
3. Memilki sifat edukasi sosial
Ketiga syarat kemampuan itu diharapkan telah
dimiliki oleh setiap pendidik sehingga mampu memenuhi fungsinya sebagai
pendidik bangsa, seorang pendidik disekolah dan pemimpin di masyarakat. Untuk
itu diperlukan kedewasaan dan kematangan diri pendidik itu sendiri. Dengan kata
lain bahwa ketiga syarat kemampuan tersebut perlu dihubungkan dengan tingkat
kedewasaan dari seorang pendidik.
3. PENDIDIKAN DALAM PERPEKSTIF PENDIDIKAN ISLAM
Pengertian pendidik
adalah orang dewasa yang bertanggung jawab memberi bimbingan atau bantuan
kepada anak didik dalam perkembangan jasmani dan rohaninya agar mencapai
kedewasaan. Pendidik Islam ialah Individu yang melaksanakan tindakan mendidik
secara Islami dalam situasi pendidikan islam untuk mencapai tujuan yang
diharapkan.
Menurut Langgulung
(1997), pendidikan Islam tercakup dalam delapan pengertian, yaitu
1. At-Tarbiyyah Ad-Din (Pendidikan keagamaan)
2. At-Ta’lim fil Islamy (pengajaran keislaman)
3. Tarbiyyah Al-Muslimin (Pendidikan orang-orang islam).
4. At-tarbiyyah fil Islam (Pendidikan dalam
islam)
5. At-Tarbiyyah
‘inda Muslimin (pendidikan dikalangan Orang-orang Islam),
6.
At-Tarbiyyah Al-Islamiyyah (Pendidikan Islami).
Pendidik Islam ialah
Individu yang melaksanakan tindakan mendidik secara Islami dalam situasi
pendidikan islam untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Para
ahli pendidikan lebih menyoroti istilah-istilah dari aspek perbedaan antara
tarbiyyah dan ta’lim, atau antara pendidikan dan pengajaran. Dan dikalangan
penulis Indonesia ,
istilah pendidikan biasanya lebih diarahkan pada pembinaan watak, moral, sikap
atau kepribadian, atau lebih mengarah kepada afektif, sementara pengajaran
lebih diarahkan pada penguasaan ilmu pengetahuan atau menonjolkan dimensi
kognitif dan psikomotor.
Pandangan di atas menegaskan bahwa pada dasarnya pendidikan Islam,
bagaimanapun betuk, model dan sistem yang diterapkan, sangat menitikberatkan
pada upaya pemahaman terhadap nilai-nilai Islam sebagai way of life. Karena itu
dapat dikatakan bahwa pendidikan Islam bukan sekedar melaksanakan proses
pembelajaran yang bertujuan menciptakan manusia yang potensial secara
intelektual melalui transfer of knowledge. Lebih dari itu, pendidikan Islam
tetap bermuara pada cita-cita pembentukan masyarakat yang berwatak, beretika
dan berestetika melalui transfer of values yang terkandung di dalamnya.
Ajaran Islam yang terumuskan dalam bentuk nilai-nilai diharapkan pada
gilirannya terekspresi dalam bentuk sikap dan pandangan hidup muslim sejati
sebagaimana yang dicita-citakan oleh al-Qur'an. Dengan demikian, maka jelaslah
bahwa hakikat cita-cita pendidikan Islam tampak lebih dekat dengan ruh
spiritual yang menjadi kandungannya. Sehingga dikatakan bahwa keinginan yang
paling subtansial dari penddikan Islam adalah melahirkan manusia-manusia
beriman dan berpengetahuan (S. Husein; 1979: 33).
Salah satu tujuan prinsipil dalam sistem pendidikan Islam adalah
pencapaian dan pembentukan kualitas manusia seutuhnya, dalam arti prncapaian
tingkat kualitas manusia yang optimal, baik dari segi lahiriah maupun batiniah.
Dengan demikian dapat dipahami bahwa tujuan dan cita-cita pendidikan Islam pada
intinya adalah pembentukan manusia muslim tidak hanya berilmu pengetahuan, tapi
juga beriman dan bertakwa. Pendidikan Islam tidak hanya melaksanakan transfer
of knowledge, tapi juga melaksanakan hal yang tidak kalah pentingnya, yaitu
transfer of value
BAB III
SIMPULAN
A. Kesimpulan
1.
Penerapan Jenis- jenis pendidikan
dalam pefpektif islam harus diterapkan dengan sungguh-sungguh agar dapat
membuahkan hasil yang optimal di kemudian hari
2.
Syarat –syarat yang harus dimiliki
pendidik pada umumnya : persyaratan Administratif, persyaratan tehnis,
persyaratan psikip, persyaratn Fisik
3.
Pendidikan secara perspektif islam
diharapkan mampu mencetak anak didik yang dalam perkembanggan jasmani dan
rohani mencapai puncak kedewasaan dalam wahana islami.
B. Saran- Saran
1.
Mudah-mudahan makalah ini dapat
membuat ilmu kita bertambah dalam pengetahuan tentang pendidikan dalam
perspektif islam dan dapat menjadi referensi umum untuk pengetahuan.
2.
Dan juga penulis harapkan saran
dan kritik yang bersifat membangun agar wawasan penulis lebih luas dalam
penulisan makalah selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Tafsir., Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam., PT. Remaja Rosdakarya., Bandung , 2001
Husein,
Syed Sajjad, Crisis in Muslim Education,
Jeddah : Galasa Nusantara, 1979
Langgulung, Hasan, Beberapa Pemikiran tentang Pendidikan Islam,
Bandung :
al-Ma'arif, 1980
0 komentar:
Posting Komentar