Sabtu, 24 November 2018

ELASTISITAS PENAWARAN LENGKAP


  A.    Pengertian Elastisitas Penawaran
Dalam ilmu ekonomi, elastisitas penawaran didefinisikan sebagai ukuran kepekaan jumlah penawaran suatu barang dengan harga barang itu sendiri. Elastisitas penawaran mengukur persentase perubahan jumlah penawaran yang terjadi akibat persentase perubahan harga. Sebagai contoh, jika harga sebuah barang naik 10%, jumlah penawarannya naik 20%, maka koefesien elastisitas permintaannya adalah 20%/10% = 2. (Case & Fair, 1999: 119).
Jumlah barang yang ditawarkan, dalam jangka pendek, berbeda dengan jumlah barang yang diproduksi, karena sebuah perusahaan biasanya tidak langsung menawarkan semua produknya ke konsumen, melainkan menyimpan sebagian produknya untuk dijual dikemudian hari (atau biasa disebut sebagai stok barang). Meskipun demikian, dalam jangka panjang, jumlah barang yang ditawarkan dianggap sama dengan jumlah barang yang diproduksi.

B.     Jenis-jenis Elastisitas Penawaran
1.      In Elastis Sempurna (E = 0)
Penawaran in elastis sempurna terjadi bilamana perubahan harga yang terjadi tidak ada pengaruhnya terhadap jumlah penawaran. Kurvanya sejajar dengan sumbu Y atau P
2.      In Elastis (E < 1)
Penawaran in elastis terjadi jika perubahan harga kurang berpengaruh pada perubahan penawaran.

3.      Elastis Uniter (E = 1)
Penawaran elastis uniter terjadi jika perubahan harga sebanding dengan perubahan jumlah penawaran.

4.      Elastis (E > 1)
Penawaran elastis terjadi jika perubahan harga diikuti dengan jumlah penawaran yang lebih besar.


5.      Elastis Sempurna ( E = ~ )
Penawaran elastis sempurna terjadi jika perubahan penawaran tidak dipengaruhi sama sekali oleh perubahan harga, sehingga kurva penawaran akan sejajar dengan sumbu Q atau X.


C.    Faktor Yang Mempengaruhi Penawaran
Penawaran adalah jumlah barang yang produsen ingin tawarkan atau jual pada bebrbagai tingkat harga selama satu periode waktu tertentu. Faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran:
1.      Harga barang itu sendiri
Jika harga suatu barang naik, maka produsen cenderung akan menambah jumlah barang yang dihasilkan. Hal ini kembali lagi pada hokum penawaran.
2.      Harga barang lain yang terkait
Apabila harga barang subtitusi naik, maka penawaran suatu barang akan bertambah, dan sebaliknya. Sedangkan untuk barang complement, dapat dinyatakan bahwa apabila harga barang komplemen naik, maka penawaran suatu barang berkurang, atau sebaliknya.
3.      Harga faktor produksi
Kenaikan harga faktor produksi akan menyebabkan perusahaan memproduksi outputnya lebih sedikit dengan jumlah anggaran yang tetap yang nantinya akan mengurangi laba perusahaan sehingga produsen akan pindah ke industry lain dan akan mengakibatkan berkurangnya penwaran barang.
4.      Biaya produksi
Kenaikan harga input juga mempengaruhi biaya produksi. Bila biaya produksi meningkat, maka produsen akan menbgurangi hasil produksinya, berarti penawaran barang berkurang.
5.      Teknologi produksi
Kemajuan teknologi menyebabkan penurunan biaya produksi, dan menciptakan barang-barang baru sehingga menyebabkan kenaikan dalam penawaran barang.
6.      Jumlah pedagang/penjual
Apabila jumlah penjual suatu produk tertentu semakin banyak, maka penawaran barang tersebut akan bertambah.


7.      Tujuan perusahaan
Tujuan perusahaan adalah memaksimumkan laba buka hasil produksinya. Akibatnya tiap produsen tidak berusaha untuk memanfaatkan kapasitas produksinya secara malksimum, tetapi akan menggunakannya pada tingkat produksi yang akan memberikan keuntungan maksimum.
8.      Kebijakan pemerintah
Kebijakan pemerintah untuk mengurangi komoditas impor menyebabkan supply dan keperluan akan kebutuhan tersebut dipenuhi sendiri sehingga dapat meningktakan penawaran

D.    Elastisitas Penawaran
Elastisitas penawaran dalam kajian ekonomi diartikan sebagai suatu cara untuk mengukur tingkat kelenturan atau respon jumlah ketersediaan barang yang ditawarkan oleh produsen terhadap perubahan harga yang terjadi di pasar. Pengertian tersebut dapat dijelaskan secara sederhana dengan contoh berikut. Jika harga suatu barang mengalami peningkatan maka jumlah penawaran yang dilakukan oleh produsen akan bertambah dengan harapan produsen dapat memperoleh keuntungan yang lebih besar. Sedangkan apabila harga suatu barang mengalami penurunan, maka jumlah penawaran yang dilakukan oleh produsen akan berkurang untuk mencegah kerugian.
Besarnya nilai perubahan jumlah penawaran oleh produsen tersebut dinamakan koefisien elastisitas penawaran dengan simbol “Es”. Berikut jenis-jenis elastisitas penawaran yang dapat terbentuk sesuai dengan perubahan penawaran dan harga yang terjadi.

·         Manfaat Elastisitas Penawaran
Manfaat penghitungan elastisitas penawaran lebih banyak untuk kepentingan produsen. Dengan mengetahui seberapa elastis penawaran terhadap harga, maka produsen bisa mengetahui beberapa hal berikut ini:
1.      Perusahaannya sehat atau tidak
Semakin elastis, itu artinya respon penawaran terhadap perubahan harga semakin cepat. Dan, semakin baik ata cepatnya respon penawaran terhadap perubahan harga bisa menjadi salah satu indikator bahwa perusahaan tersebut sehat.
2.      Kebijakan apa yang akan dibuat untuk periode mendatang
Karena elastisitas penawaran lah perusahaan bisa mengetahui kebijakan apa yang kira- kira akan dilakukan pada periode mendatang. Misalnya, saat ini perusahaan berada pada posisi inelastis. Maka, untuk membuat perusahaan menjadi elastis penawarannya, perusahaan mengambil beberapa kebijakan di antaranya memperbarui teknologi, mengganti manusia dengan mesin untuk efektivitas, melakukan sistem kontrak untuk pegawai demi penghematan, dll.
3.      Apa yang perlu diperbaiki
Perusahaan juga bisa mengetahui apa saja yang perlu diperbaiki dari hasil analisa elastisitas penawaran. Sama ketika dokter mendiagnosa penyakit. Pun dengan perusahaan. Mengapa penawaran di perusahaan tersebut sama sekali tidak sensitif. Oh, ternyata karena perusahaan tersebut masih baru saja berdiri sehingga belum bisa mengikuti “arus” eksternal karena dari internal sendiri masih banyak yang harus dibenahi. Elastisitas penawaran memiliki prinsip yang sama dengan permintaan. Bedanya, elastisitas permintaan dari sisi konsumen, sedangkan elastisitas penawaran dari sisi produsen. Semoga informasi mengenai elastisitas penawaran ini bisa sedikit menambah wawasan Anda.

E.     Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Elastisitas Penawaran
Elastisitas penawaran dipengaruhi oleh beberapa faktor, hal ini mengakibatkan elastisitas penawaran memiliki beberapa jenis sebagai mana telah dibahas dalam artikel jenis-jenis elastisitas penawaran. Jadi dengan kata lain yang mengakibatkan elastisitas penawaran memiliki jenis yang berbeda-beda mulai dari penawaran elastis, in elastis, uniter, elastis sempurna dan in elastis sempurna tidak lain adalah karena adanya sejumlah faktor yang mempengaruhinya. Faktor-faktor ini selengkapnya adalah sebagai berikut:
a.       Faktor Jenis Barang
Bila barang yang ditawarkan merupakan barang hasil pabrik, umumnya sifat penawaran elastis, karena produsen dapat leluasa menambah atau mengurangi produk. Akan tetapi, bila barang yang ditawarkan merupakan barang hasil pertanian maka umumnya sifat penawarannya inelastis, karena hasil pertanian sangat dibatasi masa panen dan musim. Yang perlu diketahui, khusus pada awal panen, barang pertanian masih bersifat elastis karena hasil panen masih melimpah. Sifat elastis berangsur-angsur berubah menjadi inelastis seiring berakhirnya masa panen.
b.      Faktor adanya tujuan tertentu
Bila produsen memiliki tujuan tertentu, misalnya ingin meraup laba yang lebih besar dengan cara menimbun barang maka pada suatu saat permintaan dari barang yang ditimbun tersebut bersifat inelastis. Karena walaupun harga naik cukup tinggi, barang tetap susah dicari sebab produsen menawarkannya dalam jumlah terbatas.
c.       Faktor Tingkat Teknologi
Patung Asmat dibuat dengan teknologi yang sederhana dan menggunakan keahlian tangan manusia. Patung Asmat tidak dibuat dengan menggunakan mesin modern. Dengan demikian, penawaran patung Asmat bersifat inelastis. Walaupun harga naik sangat tinggi, jumlah yang ditawarkan masih terbatas karena tingkat teknologi yang sederhana.
d.      Faktor Kapasitas Produksi
Bila kapasitas produksi (kemampuan memproduksi) suatu barang belum digunakan sepenuhnya (belum optimal) maka sifat penawaran barang tersebut adalah elastis, karena produsen masih sanggup menambah jumlah produksi. Akan tetapi, bila kapasitas produksi sudah optimal maka sifat penawarannya inelastis bahkan bisa inelastis sempurna, karena jumlah Produksi tidak dapat ditambah lagi.
e.       Faktor Jumlah Produsen

Semakin banyak jumlah produsen maka semakin tinggi penawaran, demikian pula sebaliknya.

0 komentar:

Posting Komentar